PT. Bestari Casa Laboratory (BCL) didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, serta DLH Kabupaten Bogor, pada Kamis, 30 Oktober 2025, menyelenggarakan seminar bertajuk “Penetapan Status dan Klarifikasi Limbah” secara hybrid (offline dan online). Acara yang berlangsung di Papyrus Tropical Hotel Bogor ini, dihadiri oleh 70 peserta secara langsung (offline) dan 140 peserta secara daring (online).
Seminar dibuka oleh Bapak Sofian Rodiana, S.Hut., selaku Direktur Utama PT. Bestari Casa Laboratory. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya peran fundamental pelaku industri dan regulator dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Mengutip visi mendiang Prof. Dr. Emil Salim, beliau menyampaikan, “Kita harus memastikan bahwa pembangunan hari ini tidak mengorbankan masa depan.”
Prinsip inilah yang menjadi motivasi PT. Bestari Casa Laboratory sebagai laboratorium lingkungan spesialis pengujian limbah B3 untuk menyelenggarakan seminar ini sebagai bentuk aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Acara secara resmi dibuka oleh Ibu Dini Lestari, S.K.M., mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, dan sesuai agenda yang telah dijadwalkan, melalui sambungan daring, Bapak Amsor, S.T., selaku Direktur PLB3 Kementerian Lingkungan Hidup, turut memberikan keynote speech. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya pemahaman pelaku usaha terhadap pengelolaan limbah B3 agar dapat melakukan upaya-upaya pengurangan limbah secara efektif dan berkelanjutan.
Seminar ini dipandu oleh Ibu Isti Tri Utari, selaku Manager Mutu PT. Bestari Casa Laboratory, yang bertugas sebagai moderator.Sebagai pembicara pertama, Bapak Raden Budi Setiadi dari Direktorat PLB3 dan Non-B3, menyampaikan materi mengenai regulasi, penetapan, dan klarifikasi limbah B3. Paparannya mendapat sambutan antusias dari peserta, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan baik secara langsung maupun daring.
Sesi berikutnya diisi oleh Bapak Armelco Uyun, S.T., M.Ling., selaku Direktur Operasional PT. Bestari Casa Laboratory, yang menyoroti pentingnya peran pelaku industri dalam mengidentifikasi, mengelola, serta melakukan klarifikasi limbah bekerja sama dengan laboratorium lingkungan yang terakreditasi dan terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup.
Beliau membuka presentasinya dengan fakta data menarik bahwa dari sekitar 2.500 laboratorium yang ada di Indonesia, hanya 247 yang merupakan laboratorium lingkungan, dan sekitar 50% di antaranya berada di Pulau Jawa, dengan konsentrasi terbesar di wilayah Jabodetabek. Kondisi ini menunjukkan bahwa persebaran laboratorium lingkungan masih belum merata di tengah meningkatnya kebutuhan pelaku usaha terhadap layanan pengujian lingkungan.
Dalam penutupan, Bapak Armelco Uyun menyampaikan harapannya agar kehadiran Bestari Casa Laboratory dapat menjadi solusi bagi pelaku industri dalam melakukan penetapan status dan klarifikasi limbah, khususnya limbah B3, sehingga prinsip pertumbuhan ekonomi dapat terus berjalan selaras dengan upaya pelestarian lingkungan.
October 30, 2025
